Adiwastra Nusantara 2012 yang
berlangsung bulan lalu di Jakarta menorehkan catatan yang mengesankan. Pameran kain tradisional ini menyuguhkan koleksi wastra yang berumur
puluhan tahun dari berbagai daerah koleksi Hartono Sumarsono, seorang kolektor
kain. Beberapa di antaranya songket dari Sumatra, misalnya selendang Limar
Mentok dari Bangka. Selendang ini dibuat pada awal tahun 1900. Nama Limar
sendiri konon timbul karena bulatan kecil yang membentuk motif mirip dengan
tetesan air jeruk.
Motif Limar Mentok (Bangka)
Stan yang juga ramai didatangi
pengunjung adalah stan dari Flores, NTT. Seorang seniman kain lokal menjelaskan
proses pembuatan tenun dan makna sebuah kain di daerahnya. Menurutnya, setelah
ditenun, selembar kain membutuhkan delapan kali proses pencelupan warna hingga
bisa menghasilkan warna biru khas tenun ikat Flores. Tenun ini juga digunakan
sebagai tanda harga diri penduduk lokal yang mengiringi proses kehidupan.
Bersebelahan dengan wastra pusaka
tradisional, dipamerkan batik hasil karya masyarakat Amerika dari berbagai
latar belakang pekerjaan. Mereka adalah pemenang kompetisi batik yang
diselenggarakan kedutaan Indonesia di Amerika. Desain motif batik dibuat dalam
bentuk digital, kemudian ditransformasikan menjadi sehelai kain oleh pembatik
Indonesia. Batik yang dihasilkan kebanyakan bermotif kontemporer dengan
warna-warna cerah. Simbol dan nilai-nilai budaya Amerika tergambar jelas dalam
batik yang kebanyakan berwarna cerah tersebut. Misalnya motif cowboy dalam batik berwarna oranye coklat hasil karya Jamie
Stearns, seorang desainer grafis dari New York. Melalui sosok lelaki penunggang
kuda itu, ia menggambarkan banyak nilai hidup yang dipegang kebanyakan
masyarakat Amerika misalnya kebebasan, kesetiaan dan kekuatan.
Sedangkan pemenang lainnya, Kelly
Cobb, memakai kode QR yang sedang populer di Amerika dalam motif batiknya. Pola
kotak-kotak bermodul yang dilukiskan dalam warna biru bernuansa keunguan ini
menurut sang desainer terinspirasi oleh batik Sudagaran yang terdapat pada
website kompetisi. Yang menarik, kode QR yang ada dalam desain bisa terhubung
dengan website sang desainer bila di scan
dengan smartphone.
Batik Indigo Kode QR, Kelly Cobb |
Pengaruh Timur pada Barat dalam
berbagai bidang dilukiskan Joanne Gigliotti dalam motif batik kreasinya yang
diberi judul ‘Sun rises from the east and lights the west’. Seniman yang pernah
memberi kuliah batik di The Smithsonian Institution itu menempatkan matahari
terbit sebagai fokus utama dalam desain dan dikelilingi symbol lainnya yang
merefleksikan beberapa elemen penting yang mendukung hubungan Amerika dan
Indonesia.
Dan seperti letak dua anjungan
kain tradisional & kontemporer yang berdekatan, kompetisi ‘American style
batik’ selain untuk makin mempopulerkan batik juga diharapkan memberikan
pemahaman budaya yang lebih mendalam antar kedua negara.
Posted by: Jeng Lili
Tidak ada komentar:
Posting Komentar