Selasa, 09 Februari 2010

Sekilas pandang sutera Makassar



Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)

Perkembangan industri tekstil sutera di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari provinsi Sulawesi Selatan. Disini terdapat beberapa sentra pengembangan ulat sutera yang menjadi bahan dasar pembuatan kain.

Kain sutera Makassar umumnya mengkilap dan tidak mudah kusut. Motifnya pun beragam seperti  sutera jumputan, sutera polos, sutera ikat, sutera kristal, sutera limbah dan sutera lembut.  Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya sutera ikat yang memiliki pola menyerupai gelombang zig zag dalam berbagai warna. Meski kerap diidentikkan dengan ikat dari Bali ataupun Gresik, tapi kain dari daerah ini  banyak menggunakan warna, hingga 5 macam, pada tiap lembar kain.



Semua proses pembuatan kain sutera alam, mulai dari pewarnaan, pencelupan hingga penenunan dilakukan dengan tangan. Kepompong ulat sutera yang sudah direbus, diambil seratnya. Serat ini kemudian dipintal dan diberi warna. Benang yang digunakan pada selembar kain terdiri dari dua jenis, yaitu benang lusi dan benang pakan. Untuk jenis benang yang pertama, pengrajin masih mengimpor dari Cina. Sedangkan untuk benang pakan, pengrajin menggunakan benang sutera lokal yang berasal dari Soppeng. Satu kilogram benang lusi dapat menghasilkan sekitar 40 meter kain, sedangkan satu kilogram benang pakan dapat dipakai untuk memproduksi 12 meter kain.
Pengrajin memintal benang dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Alat ini terbuat dari kayu yang dirancang sedemikian rupa hingga benang dapat dirajut membentuk corak yang diinginkan.

Harga kain bervariasi tergantung motif, bentuk dan ukurannya. Misalnya, selendang ukuran 25x200cm harganya Rp. 35.000, sedangkan yang lebih besar, ukuran 50x200cm, sekitar Rp. 70.000. Untuk jenis sutera polos dijual seharga Rp.50.000, sedangkan yang bermotif harganya Rp.60.000.

Meskipun telah menggunakan zat warna terbaik, terkadang dalam pencucian kain, warna sedikit keluar. Berikut tips mencuci kain sutera alam:
  • Menggunakan air dingin dengan sabun yang lunak.
  • Hindari pemakaian deterjen.
  • Hindari menyikat ataupun mengucek.
  • Masukkan satu atau dua sendok cuka sewaktu dibilas, agar warna tetap awet.
  • Hindari sinar matahari langsung saat menjemur.
  • Seterika dalam keadaan setengah lembab.


 Sutera Makassar

(posted by Jeng Lili)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar